Jika dalam artikel sebelumnya kita sudah sepakat (saya harap demikian) bahwa tujuan hidup merupakan hal penting dalam hidup, satu hal yang membuat adanya hal yang lebih penting saat ini ialah merumuskan tujuan hidup yang efektif. Tujuan hidup penting untuk membuat hidup tetap hidup. Satu-satunya perbedaan antara hidup tanpa tujuan dengan kematian adalah bahwa seseorang yang memiliki hidup tanpa tujuan dihantui perasaan cemas, apatis, dan putus asa; sedangkan seseorang yang sudah meninggal (jika sudah memiliki tujuan setelah kehidupan) disebut memiliki kedamaian dan ketenangan (rest in peace). Bahkan kematian terlihat lebih baik daripada hidup tanpa tujuan!
Kembali kepada rumusan tentang tujuan hidup, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam merumuskan suatu target yang efektif dalam hidup:
1. Awali dengan MIMPI.
Satu-satunya perbedaan yang harusnya membedakan tujuan dan mimpi ialah bahwa mimpi berupa angan-angan, sehingga membuat apapun yang tidak mungkin menjadi mungkin. Artinya, sebelum merumuskan tujuan, sangat penting bagi kita untuk membebaskan pikiran kita dari segala pikiran dan logika yang seringkali membatasi diri untuk menjadi lebih baik dari yang sebenarnya kita bisa. Bermimpilah menjadi orang yang lebih kaya dari Donald Trump, orang yang lebih baik dari Mother Theresa, atau seorang yang lebih inovatif dari Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, Picasso, dan seterusnya. Mimpi yang tinggi membangkitkan perasaan positif yang membakar semangat di dalam diri, sebaliknya mimpi yang ‘terlalu nyata’ seringkali menghalangi kita untuk berbuat lebih dari apa yang sebenarnya kita bisa.
2. Rumuskan TUJUAN dari TUJUAN.
Jangan berakhir dengan mimpi! Lanjutkan dengan merumuskan tujuan. Berbeda dengan mimpi yang jauh dari realita, karena tujuan hendak diaplikasikan dalam keseharian hidup, maka tujuan harus dibuat serealistis mungkin. Realistis di sini artinya memungkinkan untuk dilaksanakan (sekalipun tidak mudah). Mimpi yang tidak realistis perlu diterjemahkan dalam bentuk tujuan yang realistis. Sebagai contoh, seseorang memiliki mimpi untuk menyulap dunia menjadi lebih sejahtera. Tentu ini tidak realistis. Oleh karenanya, tujuan perlu dibuat lebih operasional sehingga dapat digunakan, misalnya: untuk membuat orang-orang di sekitarnya lebih memahami hidup dan bagaimana menjalani kehidupan agar lebih sehat melalui pekerjaannya sebagai seorang dokter.
Aspek penting yang perlu diperhatikan ialah mengetahui motif paling mendasar mengapa tujuan itu penting menjadi tujuan hidup Anda. Tanyakan kepada diri: apa tujuannya memiliki tujuan itu? Mengapa saya perlu mencapai tujuan itu? apa pentingnya saya mencapai tujuan itu? Temukan hingga ke akar-akarnya. Jika kita kaitkan dengan tujuan memiliki tujuan hidup ialah untuk membuat hidup dihidupi ke arah yang positif, maka buatlah batasan yang jelas tentang tujuan dari tujuan hidup Anda. Anda bisa gunakan 3 batasan mendasar yang menjadi standar apakah mimpi itu akan melahirkan hal positif atau tidak di dalam diri Anda: 1) Apakah mimpi itu dapat mendekatkan hubungan kita dengan Sang Pencipta?, 2) Apakah mimpi itu tidak merugikan diri sendiri?, 3) Apakah mimpi itu tidak merugikan orang lain? Jika sudah melewati tiga standar ini, tujuan itu dapat dianggap layak untuk menjadi tujuan hidup Anda.
3. Rumuskan tujuan yang SPESIFIK.
Banyak orang gagal merealisasikan tujuannya karena ia tidak tahu bagaimana mengambil langkah awal untuk memulainya. Ini sangat mungkin terjadi karena dua penyebab: 1) tujuan tidak realistis, 2) tujuan tidak spesifik. Untuk penyebab pertama, sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya. Untuk penyebab kedua, penting bagi kita untuk menurunkan tujuan ke dalam hal-hal yang lebih jelas sehingga kita tahu bagaimana cara mencapainya. Bayangkan jika A memiliki tujuan untuk pergi ke luar negeri. Bagaimana cara mencapainya? Rute pesawat apa yang harus diambil? Maskapai penerbangan apa yang menyediakannya? Tentu ini akan lebih sulit direalisasikan jika dibandingkan dengan apabila A bertujuan untuk pergi ke Amerika Serikat. Dengan segera, A akan dapat menemukan cara-cara yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tersebut: membuat visa, membeli tiket maskapai tertentu yang memiliki penerbangan dengan rute ke Amerika, dan segera terbang.
Tujuan yang kurang spesifik dalam hidup, misalnya: ingin membahagiakan orang lain, ingin keuangan tetap meningkat, atau bahkan yang lebih rohani seperti: ingin menyenangkan hati Sang Pencipta. Bagaimana cara membahagiakan orang lain? Langkah apa yang harus dilakukan agar keuangan tetap meningkat? Apa yang harus dilakukan agar Sang Pencipta senang? Tujuan umum penting untuk dapat memandu diperolehnya tujuan yang lebih spesifik, namun jika berakhir di tujuan umum, tujuan akan tetap menjadi seperti mimpi.
4. Pelajari cara-cara untuk mencapai tujuan.
Satu-satunya cara agar tujuan dapat menggerakkan hidup ialah ketika tujuan mampu menarik hidup mengarah kepadanya. Untuk dapat berjalan ke arah itu, tentu kita perlu menentukan jalur mana yang ingin diambil. Jika tujuan seseorang ialah menjadi seorang ilmuwan hebat, maka ia perlu menentukan di bidang apa ia ingin geluti, universitas apa yang cocok, atau hal-hal lain yang relevan. Bukan hanya menentukan jalur, penting juga bagi kita untuk paham dan patuhi batasan-batasan yang ada, seperti: kode etik seorang ilmuwan, aturan dan tata cara hidup bermasyarakat, dan sebagainya.
Ketika keempat langkah sederhana di atas mampu dirumuskan, maka motivasi yang mendorong seseorang untuk hidup dapat dibangun. Yang terpenting yang harus ditekankan ialah bahwa bagian terindah bukanlah momen ketika kita berhasil mencapai tujuan hidup itu, melainkan setiap detik perjuangan yang dilakukan untuk mencapai tujuan hidup kita. Banyak orang yang terjebak karena terlalu berfokus pada pencapaian tujuan sehingga ketika ia gagal, ia menjadi sangat frustrasi bahkan mengalami berbagai gangguan kejiwaan, namun ketika ia berhasil pun, ia akan segera merasakan kehampaan karena tidak lagi ada tujuan di dalam hidupnya. Tujuan perlu dibuat bukan semata-mata agar kita mudah mencapainya, tetapi agar hidup kita menemukan makna melalui proses meraih tujuan hidup itu. Dengan semangat demikian, dan hanya dengan semangat itu, hidup menemukan maknanya dan terasa indahnya.
“A goal is not always meant to be reached, it often serves simply as something to aim at.” — Bruce Lee
Comments