top of page
  • ELF_admin

Sanity in the midst of uncertainty



Oleh: Merrysa Dirganova, M.Sc.


Masa pandemik ini adalah masa yang cukup sulit untuk dilewati bagi kebanyakan dari kita. Semua hal yang telah direncanakan nampaknya mau tidak mau, suka tidak suka, harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Tentu saja hal ini menyebabkan kita kecewa. Reality hurts, c’est la vie, dan pepatah kehidupan lainnya sering sekali diucapkan untuk menghibur sedikit kesedihan di hati. Di saat-saat inilah, penting sekali bagi kita untuk tetap menegakkan kepala dan memandang ke depan.


This is normal

Masalah datang dan pergi dalam hidup; ini adalah hal yang wajar, terutama pada masa-masa Covid 19 ini, yang merupakan isu global yang dihadapi semua orang di seluruh dunia. Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri! Tanamkan dalam diri bahwa setiap emosi yang kita rasakan adalah hal yang normal, yang juga dirasakan orang lain. Kekhawatiran dan kecemasan yang kita rasakan ketika tidak dapat mengantisipasi hal yang akan terjadi merupakan hal yang sangat manusiawi. Salah satu penelitian dalam Social and Personality Psychology Compass, menemukan hubungan antara kecemasan dan motivasi. Ketika kita merasa cemas tidak berlebih, kita akan berusaha mencari informasi tentang hal-hal apa yang dapat mendukung kita untuk keluar dari situasi saat ini. Dengan demikian, kita pun dapat berpikir tentang prevention untuk efek yang mungkin terjadi selanjutnya.


Menangis bukan simbol kelemahan

Setiap kita memiliki kepribadian yang berbeda, dengan begitu cara mengekspresikan perasaan pun berbeda-beda. Jika ketika Anda sedang mengalami suatu masalah anda ingin menangis, maka menangislah. Studi membuktikan bahwa saat kita menangis, tubuh kita melepaskan zat kimia oksitosin dan endorfin yang mengontrol otak kita dalam memproses rasa sakit dan kecemasan. Itu sebabnya, kebanyakan dari kita merasa lebih baik setelah menangis.

Kembali ke hobi

Seberapa sering kita mengeluh tidak memiliki waktu luang untuk menjalani kegiatan yang kita sukai? Sekarang saatnya kita dapat menyisihkan sedikit waktu untuk melakukan hobi seperti memasak, melukis, menonton dokumentari, membaca, bersepeda, bermain video games, dan sebagainya. Selain untuk menambah kesibukan, tanpa kita sadari kita pun sedang memfasilitasi diri dengan good distraction yang juga dapat memperkuat kemampuan pertahanan diri dalam menghadapi tantangan. Jika cepat merasa bosan, kita pun dapat mulai mencoba mempelajari hal baru yang tentu saja akan menambah skill set yang telah kita miliki sebelumnya.


Berusaha untuk tetap berpikir positif ketika berada di dalam badai kehidupan memang terdengar mudah dan klise. Namun, jika kita terlalu berusaha mengendalikan hal yang berada di luar kontrol kita, ini pun tidak realistis dan bahkan berpotensi menambah beban pikiran. Setiap kali kita merasa down, mari kembali lakukan lagi tiga hal mendasar di atas. Ingatlah bahwa hidup terus berjalan, dan anda lebih kuat dari apa yang Anda bayangkan!


34 views0 comments
bottom of page