Sepanjang hidupnya manusia dihadapkan pada berbagai pilihan. Berbagai keputusan atas pilihan yang dilakukan manusia turut membentuk dan menentukan arah serta kualitas hidupnya di masa depannya kelak. Begitu penting serta berdampaknya suatu pilihan sering membuat seseorang merasa cemas saat harus menentukan, membutuhkan berbagai saran dan rekomendasi yang terpercaya, untuk menjamin konsekuensi yang positif di masa depannya kelak.
Di sisi lain, kami percaya sepenuhnya bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk berkembang secara positif di dalam dirinya. Segala keunikan yang dianugerahkan pada tiap-tiap individu membuat manusia mampu merancang masa depannya dengan sesuatu yang positif, konstruktif, dan kreatif.
Secara spesifik, masa remaja, khususnya masa SMA, merupakan masa-masa yang penting bagi manusia karena ada satu keputusan besar yang berdampak signifikan terhadap sisa kehidupannya: menentukan jurusan perkuliahan. Setiap orang pasti memiliki keunikan yang menjadi bakat serta minatnya tersendiri, namun sayangnya tidak semua orang mampu secara jeli mengenal siapa dirinya, apa keunikannya, serta area mana di dalam diri yang perlu diasah dan dikembangkan untuk merancang masa depan yang menjanjikan.
Persoalan ini menjadi semakin serius seiring dengan semakin banyaknya fakta dan data statistik yang menunjukkan banyaknya remaja yang gagal menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi karena tidak senang dengan kuliahnya. Bukan hanya itu, banyak pula ditemukan lulusan siap kerja yang menjadi pengangguran, bekerja tidak sesuai dengan jurusannya, serta merasa jenuh dan depresi dengan pekerjaannya karena ketidaksesuaian antara minat dan bakat serta jurusan yang dipilihnya.
Berbagai opini berkembang dalam masyarakat, beberapa diantaranya dapat dikatakan tidak teruji kebenarannya. Berikut empat pendapat yang paling sering muncul terkait minat dan bakat.
#1. “Tidak ada pekerjaan yang menyenangkan. Semuanya butuh kerja keras dan keringat.”
Semua pekerjaan memang membutuhkan kerja keras dan keringat untuk mendapatkan hasil optimal. Namun kerja keras dan keringat dapat tetap menyenangkan ketika pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kemampuan.
#2. “Minat dan bakat bersifat menetap, sehingga sangat berdampak pada karir seseorang.”
Minat dan bakat memang tidak selalu dipengaruhi oleh faktor genetik, melainkan juga terbentuk dari faktor lingkungan di masa kecil sehingga cenderung bersifat menetap hingga dewasa. Minat dan bakat yang menetap bukan berarti membuat seseorang hanya memiliki satu jenis pekerjaan yang sesuai saja. Ada beberapa pekerjaan dalam karakteristik serupa yang sesuai untuk minat dan bakat yang sama. Sebagai contoh, seseorang dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan ketertarikan terhadap hal yang mendetail dapat direkomendasikan untuk pekerjaan sebagai akuntan, perencana keuangan, inspektur bangunan, dan sejenisnya. Jadi, identifikasi yang tepat terhadap minat dan bakat sangat penting guna menentukan jurusan yang sesuai.
#3. “Hanya ada beberapa pekerjaan yang menghasilkan banyak uang.”
Ada banyak peluang menghasilkan banyak uang. Ketika kita menemukan kesesuaian antara pekerjaan dengan ‘jiwa’ kita, maka peluang berkarya menjadi sangat besar, termasuk mencapai puncak karir dan menghasilkan banyak uang. Yang terpenting adalah: buatlah pekerjaan menyenangkan Anda menghasilkan banyak uang, jangan membuat banyak uang dengan pekerjaan yang membebani dan membuat Anda tersiksa. Let the money follow you, do not follow the money!
#4. “Tes psikologi dapat dimanipulasi sehingga tidak terlalu penting dalam menggambarkan diri yang sebenarnya.”
Pemeriksaan psikologi terdiri dari beberapa alat tes yang memiliki daya uji konsistensinya masing-masing. Jadi, jika dimanipulasi dalam bagian tertentu, pasti gambaran keseluruhannya menjadi tidak konsisten dan akan terlihat bagian manipulasinya. Jadi, masalahnya bukan dapat atau tidak dapat dimanipulasi, tetapi ketika Anda memanipulasinya, maka akan terdeteksi bagian manipulatif tersebut.
“Success is getting what you want, happiness is wanting what you get.”– W.P. Kinsela
Comments